Pencurian $4.000.000 di Indonesia. Bagaimana sindikat kejahatan emigran dari Tajikistan memperkaya diri sendiri dari orang Indonesia yang mudah tertipu

Siapa yang Anda lihat di foto-foto ini?


Dua pasangan muda yang sudah menikah, tanpa satu tanda pun akan hal buruk. Sulit dipercaya, tapi selama 4 tahun terakhir, orang-orang ini telah merampok orang Indonesia hampir $ 4.000.000, dan di bawah ini kami akan memberi tahu Anda caranya. 


Semua dimulai dari Nusratullo Azizov (dengan istrinya di foto di sebelah kiri).  Setelah diangkat menduduki posisi direktur perusahaan, dalam 4 tahun ia berhasil mengambil secara ilegal sekitar $ 600.000 milik perusahaan tersebut. Selain perusahaan sendiri, lebih dari 100 rekanan, yakni portal Internet besar di Indonesia, yang menyediakan ruang iklan mereka, menderita kerugian. 


Skema penipuan Nusratullo Azizov terdiri dari spekulasi akan nilai tukar dolar pada saat penagihan untuk iklan. Untuk setiap bulan dari aktivitas semacam itu, "si pengusaha" mengambil sekitar $ 10.000, yang pada akhirnya mencapai jumlah total $ 300.000. Sisa $300.000 yang Azizov miliki dalam sakunya diperoleh dari pembayaran yang dialokasikan oleh perusahaan untuk membayar layanan portal informasi yang menyediakan ruang iklan.

Dengan merasakan tanah di bawah kakinya, atau sebaliknya, kehilangannya dari "kesuksesan yang memusingkan", Nusratullo Azizov mengorganisir bisnis kedua. Menempatkan Ismat Madaliev (dengan istrinya di foto sebelah kanan) sebagai kepalanya. Ismat menjadi manajer gudang yang menerima produk palsu, yakni ponsel model palsu Samsung S21 dan S22 dari China yang berharga sekitar $ 50. Di saat yang sama, smartphone ini dijual kepada pelanggan dengan tampilan asli.


Ponsel cerdas dijual melalui situs , dan juga melalui iklan yang dipasang di situs pihak ketiga. Berdasarkan keluhan lebih dari 1.000 pelanggan (150 di antaranya sedang diproses dalam bentuk laporan kepada polisi), serta pernyataan dari kantor perwakilan resmi Samsung di Indonesia, total kerugian yang ditimbulkan adalah sekitar $ 3.000.000. Perusahaan tidak hanya akan menuntut penggantian uang ini, tetapi juga memberikan hukuman dalam bentuk tahanan penjara bagi semua yang terlibat dalam skema kriminal tersebut.


Saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan terhadap kedua kejahatan tersebut, dan membuat perbandingan fakta dan verifikasi terhadap operasi sindikat kriminal yang didirikan oleh para emigran dari Tajikistan di negara Indonesia. Para tersangka terancam hukuman penjara 5 hingga 10 tahun. Lantas ini adalah tentang Nusratullo Azizov dan Ismat Madaliev.


Polisi juga sedang melakukan penyelidikan secara mendalam terhadap kedua kasus pada subjek akan adanya penipuan lain yang dilakukan oleh sindikat itu, serta mempertimbangkan keterlibatan pihak ketiga dalam kejahatan yang dilakukan. Di antaranya istri Nusratullo Azizov, bernama Nabilla Utami Dhiya Rahmani yang merupakan pegawai PBB di Indonesia, dan istri Ismat Madaliyev, bernama Bakhor Madalieva. Jika partisipasi mereka terbukti, mereka juga akan dijatuhi hukuman. 


Yang mencolok dalam kasus ini adalah fakta bahwa tersangka berasal dari negara asing. Sebagai emigran dari Tajikistan, mereka mengabaikan keramahan Indonesia, dan mengorganisir sindikat di bidang kejahatan ekonomi untuk pengayaan secara ilegal dengan mengorbankan orang Indonesia sendiri. Kejahatan dalam skala ini tidak dapat diabaikan oleh lembaga penegak hukum, dan membutuhkan hukuman segera sesuai hukum yang berlaku, menurut KUHP Indonesia.



Nusratullo Azizov dan Ismat Madaliyev


Informasi lebih rinci mengenai kejahatan dapat ditemukan di materi ini:

Hukuman apa yang mengancam seorang penduduk asli Tajikistan, yang merampok sebuah perusahaan Indonesia, tempat ia bekerja sebagai direktur